[Kumcer Review] Suker - Antologi 8 Fiksi

Posting Komentar

  • Judul : Suker - Antologi 8 Fiksi
  • Penulis : Donatus A. Nugroho, dkk
  • Editor : Sinta Handini, Astuti J. Syahban
  • Desain Cover : Ahmad Sufi R.
  • Penerbit : Universal Nikko
  • ISBN : 978-602-9458-05-3
  • Cetakan : I, Januari 2012
  • Jumlah Halaman : vi + 154 hlm
  • Buntelan dari @bukukalian

BLURB

SAKSI MATA
Bonatus A Nugroho

SEBERANG JALAN DEPAN RUMAH NING
Divin Nahb

MALAM INI ADA YANG MATI DISANTET
Erry Sofid

TEMBANG CINTA SANG PENGEMBARA
Putra Gara

MATA
Agus Linduaji

SEPENGGAL EPISODE DI FUKUOKA
mayokO aikO

ARYABUAYA
Nimas Aksan

BISIKAN KALBU NAN BIRU
Dela Bunga Venus

REVIEW

Suker merupakan kumpulan delapan cerita fiksi pendek yang dirangkum menjadi satu. Meskipun dari satu cerpen ke cerpen lainnya tidak saling berhubungan, ada hal yang menarik dari tiap cerpen yang ada. Selalu ada nama Suker yang sebagai salah satu tokohnya. Entah merupakan tokoh utama, ataupun hanya tokoh numpang lewat yang berperan sebagai tukang nasi langganan.

Awalnya aku tidak terlalu memperhatikan nama Suker dalam tiap cerita di dalam buku. Tapi setelah membaca tiga cerpen, aku baru sadar kalau nama Suker akan menjadi salah satu nama karakter di tiap cerpen. Dan itu berhasil membuatku bertanya-tanya; akan jadi apa Suker selanjutnya.

Cerpen pertama, Saksi Mata karya Donatus A. Nugroho, bercerita tentang sebuah perampokan yang terjadi di dalam sebuah Nice Bus. Tafrie, seorang murid SMA biasa, menjadi saksi kunci dalam penangkapan para perampok yang dipimpin oleh Kapten Suker.
Kalaupun nantinya perkara nyawa bisa dimaafkan sebatas ucapan, tetapi hati belum tentu selaras. Sejak dulu memang seperti itu. Tidak ada yang berubah hingga hari ini.—hlm. 15
Seberang Jalan Depan Rumah Ning karya Divin Nahb, menceritakan sebuah fenomena yang terjadi di lingkungan rumah Ning. Seorang pemuda mengalami sebuah kecelakaan sepeda motor terjadi di sana. Namun tak satu pun warga mau menolongnya. Di sini penulis menggunakan sudut pandang orang pertama dalam menulis cerita. Aku sempat mengira jika cerpen kedua merupakan lanjutan dari cerita pertama. Tapi ternyata tidak.

Malam ini Ada yang Mati Disantet karya Erry Sofid menurutku merupakan cerpen yang paling gelap di sini. Menceritakan seorang wanita yang tiap malam harus berjuang melawan seorang bayi iblis yang sering menerornya selama beberapa malam ini. Aku paling suka dengan cerpen ini. Yah, walaupun agak ngeri juga pas bacanya malam-malam. Takut kabawa mimpi :D

Sepenggal Episode di Fukuoka karya mayokO aikO membawaku terbang ke negeri Jepang. Menceritakan Sella, seorang gadis Indonesia yang sedang belajar bisnis di daerah Fukuoka. Walapun hanya sekilas, di sini kita akan dibawa Sella mengunjungi beberapa tempat di Jepang.

Asakuju Nat Park. Tempat biasa orang Jepang merayakan Hana Matsuri di bulan April.
Fuyu Restauran. Tempat Sella bertemu cintanya.
Fukuoka, gerbang masuknya budaya luar ke dalam negeri Jepang. Tempat dimana Sella tinggal.
Walaupun ada beberapa cerita yang alurnya terlalu lambat dan terkesan berbelit-belit, buku ini masih layak baca. Aku bisa selesai membacanya dalam sekali duduk. Buku ini cukup rekomended bagi siapa saja yang sedang mencari bacaan tipis dan ringan untuk sekedar membunuh waktu.
Review ini diikutsertakan pada :
East Asia Reading Challenge

Related Posts

Posting Komentar