[Book Review] French Pink – Prisca Primasari

Posting Komentar
  • Judul Buku : French Pink
  • Penulis : Prisca Primasari
  • Editor : Anin Patrajuangga
  • Desain Sampul & Ilustrasi : Nisa Nafisah & Riva Marino
  • Penata isi : Yusuf Pramono
  • Cetakan : Ke-1, 2014
  • Penerbit : Grasindo
  • Tebal : 74 hlm
  • Harga : Rp 37.600 bukabuku.com
Di Distrik Jiyugaoka yang mungil, cantik, dan berwarna-warni, Hitomi tiba-tiba bertemu pria aneh yang mengungkit-ungkit tentang kematian.

Siapa sebenarnya pria itu? Dan... lho, lho, mengapa dia jadi menyuruh Hitomi mencarikan syal warna French Pink? Mana mungkin sih pria beraura gelap seperti itu menyukai warna pink! Dan untuk apa juga!

Ck. Sungguh. Pria itu benar-benar merepotkan Hitomi.


Sejak orang yang dicintainya meninggalkan dirinya seorang diri, Hitomi merasa hidupnya yang dulunya begitu berwarna, sekarang hanya terdiri dari satu warna hitam saja. Hidupnya terasa kosong dan sudah tidak berarti. HItomi sudah lelah menjalani hidupnya sekarang yang hanya ia isi dengan air mata, sampai keinginan untuk bunuh diri muncul di pikirannya yang kini sudah semakin kalut.

Hingga... seorang pria misterius mendatanginya saat Hitomi dalam perjalanan pulang ke rumahnya. Seorang pria yang bernama Hane dan mengaku buta warna itu tiba-tiba saja meminta bantuan Hitomi untuk mencarikan sebuah pita berwarna English Lavender, syal French Pink dan sebuah kertas kado hitam. Padahal Hitomi sendiri telah lupa warna-warna seperti apa itu English Lavender dan French Pink! Tapi meskipun merasa direpotkan, mau tak mau Hitomi akhirnya menuruti semua permintaan Hane.

Sebenarnya siapa pria itu? Mengapa seolah-olah pria itu begitu mengenal Hitomi? Dan kenapa setiap kemunculannya selalu ada bulu berwarna yang menyertainya? Apakah ia seorang malaikat kematian?

***

Ini pertama kalinya aku membaca karya kak Prisca. Sebelum-sebelumnya aku hanya pernah membaca buku yang ia terjemahkan saja. Dan.. jujur saja, aku bingung antara harus senang atau kecewa saat menyelesaikannya.

Aku pribadi sangat suka dengan ide yang kak Prisca angkat di dalam novel French Pink ini, tentang seorang gadis yang hidupnya tidak berarti lagi setelah orang yang dicintainya meninggalkan dirinya yang kemudian didatangi seorang shinigami setelah tercetus sebuah keinginan untuk bunuh diri dari mulutnya. Tapi, benarkah ia seorang shinigami yang akan menyabut nyawanya?

Mungkin kalo orang yang kurang familiar dengan Animanga bertemakan malaikat pencabut nyawa akan sangat kesulitan memahami ide dasar dari French Pink ini. Tapi bagiku sih, fine aja, malah justru cenderung excited ketika tahu salah seorang penulis ternyata juga menyukai animanga Black Buttler atau Bleach.

Hal yang paling aku suka dari novel ini adalah penggambaran tempat yang cukup detail saat Hitomi membantu mencarikan barang-barang permintaan Hane, seolah aku juga dibawa berkeliling ke berbagai pertokoan di distrik Jiyugaoka. Sayang, alurnya yang terlalu cepat membuat para karakter terasa kurang begitu hidup. Padahal jika (mungkin) jumlah halamannya lebih ditambah dan konflik antar karakter lebih digali lagi pasti membuat novel ini akan lebih bagus.

Sempat enggak nyangka sama ending-nya, karena tidak sesuai dengan bayanganku. Aku kira Hitomi dan Hane bakal saling jatuh cinta atau gimana gitu. Namun ternyata hubungan mereka lebih dari itu. Walaupun ceritanya berakhir dengan manis, tapi tetep bikin kecewa karena halamannya yang tipis

Related Posts

Posting Komentar