[Kumcer Review] Arassi (Pemenang Sayembara Fantastic Fiction 2012)

Posting Komentar
  • Judul : Arassi
  • Penulis : Icha Azania, Sani Nurahayu, Angela Oscario, Nastiti Denny, Chen Chen, anggari Purnama Dewi, Shine Cyrus & Aoi Shinji, Ginanjar Teguh Iman, Alexia DeeChen, Feby Anggara, Susanty Tandra, Rickman Roedavan, Ria Tumimomor, Fay Shalamar, Alfian Anggie Daniear
  • Editor : Nur Sofiyani
  • Desain Cover : Apung Donggala
  • Desain : Husni Kamal
  • Penebit : Ufuk
  • Cetakan : I, januari 2013
  • ISBN : 978-602-18636-2-6
  • How I Get : gift from @rooseno16


BULRB

Dia seharusnya memberikan luka pada gadis itu. Bukan sebaliknya. Dia justru yang harus terluka karena tak mampu mengendalikan perasaannya. Konsekuensi yang harus ditanggung tidak main-main. Sayap malaikatnya, harus dicabut. Tapi beruntung, dia masih diberi kesempatan untuk berbagi cerita tentang kisah tragis yang harus dialaminya sebagai Malaikat Pemberi Luka.

Kisah karya para pemenang Sayembara Fantastic Fiction ini akan menenggelamkanmu ke dalam dunia yang penuh petualangan dan keindahan.

REVIEW

Imajinasi lebih penting dari pengetahuan. —Albert Einstein (hlm. 3)

Novel Arassi ini merupakan kumpulan dari cerita pendek pemenang Sayembara Fantastic Fiction yang diadakan tahun 2012 lalu. Berisi 15 cerita pendek yang mempunyai daya imajinatif tinggi dan keunikan sendiri-sendiri. Ke-15 cerita tersebut antara lain:

1. "Nora Antoine" karya Icha Azania
Bercerita tentang Nora, seorang gadis biasa yang sering terkena sial akibat kutukan yang diberikan oleh kepala suku Indian, Black Owl Spirit, kepada kakek dari kakek buyutnya karena berperang melawan suku Cherokee. Dan puncak kesialannya adalah saat Nora mati karena terpeleset dan mati tenggelam di kolam renang.

Nora kini berada di Candolarium—tempat bagi orang-orang yang dipertimbangkan untuk hidup kembali—menunggu gilirannya untuk dihidupkan. Sayang, ingatan semasa hidupnya harus dihapus ketika dia harus meneruskan hidup orang lain. Apakah Nora mampu menjalaninya?

Semua hal yang terjadi memiliki alasan tersendiri. —hlm. 8
"Untuk mendapatkan apa pun harus ada pengorbanannya. Kesempatan hidup sekali lagi juga bukan hal sepele, ini sesuatu yang besar. Kau pikir ini cuma-cuma? Kau harus berkorban, Nora." —hlm. 9

2. "Kembali" karya Sani Nurahayu
Bercerita tentang seorang gadis yang akan melakukan apa pun asal kekasihnya bisa kembali hidup. Namun, apa yang diharapkannya tidak sesuai harapan. Terlebih jika kau meminta bantuan iblis untuk mengabulkan keinginanmu.

3. "83845" karya Angela Oscario
Manusia yang hidup di masa depan hanyalah makhluk ternak tak berharga yang dipelihara dalam sebuah peternakan oleh para robot. Mereka tak pernah memiliki nama maupun mimpi. Sampai seorang manusia liar yang hidup di dunia luar bernama Langit datang ke dalam peternakan dan membuat seorang gadis bernomor 83845 jatuh cinta kepadanya. Langit mengajaknya bermimpi dan melarikan diri. Berhasilkah mereka lari dari kejaran para robot?

Akhirnya mereka mau berbagi mimpi bersama denganku, mimpi untuk bebas. —hlm. 43
4. "Biru" karya Nastiti Denny
5. "Mutiara Mimosa" karya Chen Chen
6. "Wina The Witch" karya Ria Tumimomor
7. "Apa Arti Kebebasan?" karya Susanty Tandra
8. "Gelang Lelyard" karya Alexia DeeChen
9. "Jack & Unicorn" karya Rickman Roedavan
10. "Jantung Naga" karya Feby Anggra
11. "Malaikat Pemberi Luka" karya Ginanjar Teguh Iman
12. "Ray of Light" karya Fay Shalamar
13. "Sang Pemanah Fajar" karya Alfian Daniear
14. "The Jin" karya Aoi Shinji & Shine Cyrus
15. "Arassi" karya Anggari Purnama Dewi


Meskipun beberapa cerita dalam novel ini terasa sedikit membosankan saat membacanya, namun ada juga beberapa cerita yang membuatku terkagum-kagum dan nggak nyangka kalau ada penulis Indonesia yang bisa bikin cerita fantasi sebagus ini. Tidak kalah dengan penulis cerita fantasi dari luar negeri.

Cerpen yang menjadi favoritku di novel Arassi ini adalah 83845. Rasanya seperti membaca cerita dystopia dari seorang penulis yang sudah ahli. Ceritanya begitu imajinatif. Dan menurutku sayang sekali kalau ceritanya hanya berhenti di sini saja, karena sepertinya akan cukup menjual jika dijadikan sebuah novel mengingat novel bergenre dystopia kini sedang sangat diminati.

Sedangkan cerpen yang kurang aku sukai adalah Biru. Menurutku alurnya sangat lambat, dan ceritanya sedikit membosankan. Aku merasa imajinasiku tidak terlalu berjalan saat membacanya.

Untuk cerita Arassi karya Anggari Purnama Dewi yang dijadikan judul novel, aku cukup suka saat membacanya. Bercerita tentang seorang malaikat dari Divisi Perang, Julian, yang selalu sinis dengan apa yang dilakukan manusia akhirnya justru menolong manusia yang sedang dalam bahaya karena sering bergaul dengan Laura, seorang Malaikat Penjaga. Para malaikat tinggal di Arassi dan mempunyai tugasnya masing-masing untuk dikerjakan.

Bagi yang mencari dan suka dengan bacaan ringan bergenre fantasi, novel ini layak untuk dibaca. Ceritanya mampu membuat kita tenggelam dalam dunia penuh khayalan dan imajinasi.

Related Posts

Posting Komentar