[Kumpulan Kutipan] Polaris Musim Dingin - Alicia Lidwina

2 komentar
Katanya takdir bekerja dengan cara yang tidak tertebak. (hlm. 22)
Peringatan! 
Kutipan berikut ini mungkin mengandung spoiler. Bagi yang belum membaca novel Polaris Musim Dingin, ada baiknya untuk tidak melanjutkan membaca tulisan berikut ini. Tetapi jika tidak keberatan, silakan lanjut membaca. 


"Jangan bilang kalau apa pun yang kaukerjakan, semuanya sama saja. Tidak ada yang pernah benar-benar tahu apa yang akan terjadi kalau kau terus berusaha." (hlm. 27)
"Kalau kau gagal lima kali, coba enam kali. Kalau kau gagal enam kali, coba untuk yang ketujuh kalinya. Kalau menyerah, kau akan selamanya kalah." (hlm. 28) 
"Seberat apa pun masalahmu, cobalah untuk lebih sering tersenyum. Kau akan sadar kalau hidup itu tidak seberat yang kau pikirkan." (hlm. 30) 
Orang-orang menjauhi kita kalau mereka menganggap kita berbeda—itulah pelajaran yang kudapatkan dari semua ini. (hlm. 40) 
"Tidak tahu itu wajar. Tidak mengerti itu wajar. Makanya kita bertanya pada seseorang yang mengerti. ..." (hlm. 68) 
"Makanya, jangan pernah menyalahkan dirimu sendiri kalau kau tidak mengerti sesuatu ya. Jangan pernah menyalahkan dirimu sendiri kalau kau merasa gagal." (hlm. 68) 


"Jangan lupa ya. Jangan pernah menyerah meski kau sudah gagal berkali-kali dalam hidup ini. Percayalah. Hiduplah untuk satu hari lagi. Berjuanglah untuk satu hari lagi. Suatu saat nanti kau akan sadar bahwa..." (hlm. 71) 
Karena setelah tiba waktunya bagi mereka untuk pergi, kau tidak akan pernah bisa melarang mereka untuk pergi. Dan tidak peduli betapa kau ingin mereka kembali, kalau mereka memang tidak ditakdirkan untuk kembali berada di kehidupanmu, mereka tidak akan kembali. (hlm. 84) 
"Impian itu sesuatu yang lucu, ya? Ketika belum mendapatkannya, kau akan melakukan segala macam cara untuk meraihnya. Tapi setelah mendapatkan apa yang kau inginkan kau akan tersadar bahwa kenyataan hidup itu jauh lebih besar daripada impianmu." (hlm. 92) 
"Bahagia itu relatif," jawabnya. "Tidak penting aku bahagia atau tidak. Yang penting aku bisa bertahan hidup." (hlm. 93) 
"Tidak ada yang tahu kenapa kita dilahirkan di dunia ini. Kita tidak bisa memilih kehidupan seperti apa yang akan kita jalani. Kita juga tidak bisa memilih seperti apa orang tua kita." (hlm. 102) 
"Beberapa ditakdirkan untuk tidak memiliki orang tua. Beberapa memiliki orang tua yang penyayang. Tapi ada juga orang tua yang tidak bisa memberikan apa yang anak mereka inginkan seperti kasih sayang dan perhatian. Kita tidak bisa mengubah mereka—kita tidak bisa memilih keluarga seperti apa tempat kita dilahirkan." (hlm. 102) 
"Hidup ini sudah kaudapatkan. Jadi, jangan kau sia-siakan." (hlm. 102) 
"Sekarang kau mungkin merasa gagal. Sekarang kau mungkin merasa tidak ada yang peduli padamu," lanjut Sensei. "Tapi Jangan pernah kau buang hidupmu. Cobalah hidup satu hari lagi. Cobalah berjuang satu hari lagi. Tidak perlu kaukhawatirkan apa yang akan terjadi dalam seminggu, setahun, atau satu dekade lagi. Yang perlu kau pikirkan hanyalah bagaimana caranya hidup satu hari lagi." (hlm. 103) 
"Kalau kau gagal, tertawalah. Itu adalah tanda kalau kau memang benar-benar hidup titik. Siapa yang peduli dengan nilai mu yang jelek? Kau tidak akan pernah peduli tentang semua itu 10 tahun lagi, ketika kau sudah melalui itu semua. Tapi untuk sekarang kau tidak perlu memikirkan 10 tahun lagi. Cobalah untuk hidup sehari lagi. Satu hari saja." (hlm. 103) 
"Sebuah bintang tidak akan pernah bisa melihat cahayanya sendiri, Akane," respon Kyouhei. "Yang akan dia lihat hanyalah bintang lain nun jauh di sana, sementara cahayanya sendiri tidak akan pernah dia lihat. Begitu pun dengan dia. Semakin terang dia bersinar, semakin dia tidak bisa melihat dirinya sendiri." (hlm. 137) 


"Kita makan untuk hidup tidak kita bernafas, bersosialisasi, berbelanja, semuanya untuk hidup. Tapi menurut Sensei, selama kita tidak memiliki sebuah alasan—sebuah tujuan hidup yang kuat—kita tidak pernah benar-benar hidup." (hlm. 153) 
"Cinta itu tidak selalu membahagiakan. Kau akan merasa sakit. Kau akan merasa kesepian. Kau akan merasa menjadi orang yang paling hebat di dunia, lalu pada detik berikutnya kau akan merasa tidak berdaya." (hlm. 154) 
"Ada orang yang mati demi cinta. Tapi ada juga orang yang hidup untuk cinta." (hlm. 154) 
"Punya impian itu penting," lanjutnya. "Impian memberikan kalian energi untuk terus hidup untuk terus berjuang. Coba kalian pikir, apa yang ingin kalian lakukan dalam lima, sepuluh atau dua puluh tahun lagi? ..." (hlm. 193) 
"Terkadang, memiliki impian tidak akan semudah memiliki cita-cita. Dengan cita-cita kalian bisa langsung mengucapkannya dengan lantang. Menjadi politisi menjadi dokter, menjadi arsitek menjadi pengacara dan sebagainya. Tapi impian itu berbeda."Beberapa orang memimpikan hidup bahagia bersama pasangannya selama mereka hidup, dan itu merupakan impian yang valid. Beberapa orang memimpikan sahabat yang bisa mereka percaya seumur hidup, dan itu juga merupakan impian yang valid. Tentu tidak ada salahnya menjadikan cita-cita kalian sebagai impian kalian. Tapi pikirkanlah apa yang akan kalian lakukan setelah meraih cita-cita itu." (hlm. 195) 
Anak kecil memang selalu mengucapkan apa yang mereka pikirkan. (hlm. 232) 
"Tapi selama kalian punya harapan, selama kalian punya impian, kalian tidak akan kalah." (hlm. 241) 
"Orang-orang datang dan pergi dalam hidup ini. Begitu pun dengan orang tua kita. ... " (hlm. 279) 
"Tapi kau harus ingat bahwa meski akan ada waktunya orang-orang yang kaucintai meninggalkan dirimu, akan tetap ada orang-orang yang tinggal bersamamu." (hlm. 280) 
Meski seseorang tidak menangis pada upacara pemakaman, bukan berarti tidak berduka. (hlm. 283) 
Setiap kali kau takut untuk menghadapi kehidupan ini ingat lah kalau kau tidak perlu memikirkan apapun yang akan terjadi dalam seminggu, sebulan, atau setahun lagi. Hidup akan terus menemukan cara untuk membuatmu terjatuh, dan Sensei tahu terkadang rasanya akan sulit sekali untuk mencoba percaya pada dirimu sendiri; percaya kalau kau bisa melalui semua ini. (hlm. 383)

Related Posts

2 komentar

  1. Buku ini teh novel tah? Kayaknya punya cerita yang bagus. Dari kutipan2 di atas, yang paling mengena soal jangan menyerah meski ngalamin gagal banyak kali.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, novel YA. kalo dilihat sekilas dari sampulnya memang seperti bukan novel ya 😁

      Hapus

Posting Komentar